trip to glodok (bag.2)


sedikit berbagi, begitu berarti…

Ini adalah cerita lanjutan trip to glodok bagian pertama, dimana kemarin kami (saia dan kawan saia) tidak berhasil membawa apapun dari sana, dikarenakan barang yang dibutuhkan ternyata belum datang. Sehingga kami pun harus pergi untuk kali kedua ke tempat yang sama.

Hari Kedua

Meluncur ditengah hari bolong, dengan terik matahari yang lumayan menyengat tidak menyurutkan niat kami untuk berangkat. “Setelah kemarin kami gagal, sekarang harus berhasil” gumam saia dalam hati. Dengan bantuan petir, seperti biasa kami meluncur dengan kecepatan yang lumayan buat yang dibonceng dag-dig-dug. Rute yang diambil kawan saia ternyata berbeda dengan kemarin, karena mengantisipasi macet yang lebih parah. Saia nurut ajah, daripada benjol. Ditengah perjalanan, tiba-tiba saia dihantui rasa kantuk yang luar biasa menakutkan. Menguap dan mengucek mata yang berair berkali-kali, memotivasi diri sendiri agar ngantuknya tidak berkepanjangan. Karena bisa berbahaya kalau lagi dibonceng saianya tertidur, apa itu dapat terlempar ataupun mengganggu keseimbangan kawan yang lagi bawa motor.

Ternyata rute beda yang kami ambilpun tidak luput dari kemacetan. Tambah pasrahnya saia, tapi memang ada efeknya ketika macet yang notabene jalannya endut-endutan malah saia rada cenghar alias segaar. Kalau jalan mulus, kena terpaan angin malah jadi ngantuk lagi. Kemacetan yang biasa menghimpit, tidak membuat kami sulit dengan sedikit trik kawan saia menyelap-menyelip diantara kendaraan yang punya celah sempit. Walaupun emang dag-dig-dug, saia percaya saja  paling hanya bisa mengingatkan kalau kadang-kadang tindakan menyerobotnya rada-rada anarkis gitu.

Alhamdulillah, kemarin tidak terjebak dalam jalur BUSWAY lagi. Seiring rasa kantuk yang menghilang, kami pun sampai di glodok. Tempat pertama yang kami kunjungi yaitu ATM, saia berjalan dibelakang mengikuti langkah kawan dengan tetap memperhatikan keadaan sekitar. Wooow..apa yang terlihat jelas di depan mata saia, membuat saia sedikit terbelalak (agak berlebihan). Saia melihat dengan jelasnya dan ‘tenangnya’ usaha-usaha pembajakan, berbagai lapak penjual VCD/DVD berikut para pekerjanya dengan telaten memasukan beberapa COVER ke dalam bungkusan. Terlihat pula beberapa puluhan atau bahkan ratusan keeping VCD/DVD yang masih ‘segaar’ dalam sebuah kardus. Dimana-mana lapaknya sama.

Tak jauh dari situ, kami pun masuk ke dalam. Dan ternyata di dalam pun sama saja, barangkali cuma lebih rapi dan teratur. Lalu apa yang saia cemaskan, bukankah pembajakan itu ‘illegal’? Saia tidak akan masuk ke ranah itu, saia yakin sudah ada yang berkepentingan mengurusi hal-hal seperti itu. Lho, bukannya saia tidak peduli, tapi apa yang bisa saia perbuat? Teriak-teriak gak jelas di hadapan para penjual itu, atau buru-buru lari ke kantor polisi melaporkan apa yang barusan saia lihat? Saia rasa tidak mungkin. Ya, kami pun berlalu begitu saja.

soto tangkar @glodok

Setelah kami dari ATM, kawan saia mau mencari MOUSE BLUETOOTH dulu. Kemarin juga kami sempat mutar-muter mencarinya berhubung memang barangnya juga agak sedikit jarang (yang murah maksudnya). Akhirnya kami pun mutar-muter lagi, masih belum ketemu juga, kemudian meluncurlah ke toko kemarin untuk mengambil beberapa barang yang sudah dipesan. Sesampainya disana,  ternyata ada satu barang yang datangnya sekitar jam 3an, sambil menunggu kami pun pergi ke ‘food court’. SOTO TANGKAR yang kemarin tidak jualan, sekarang sudah jualan, kami memesan dua porsi. Ternyata SOTO TANGKAR itu soto KAKI SAPI, terasa dari kuahnya ada minyak samin. Makanpun selesai, karena jam 3an masih lumayan lama kawan saia mengajak mutar-muter lagi untuk mencari MOUSE BLUETOOTH saking penasarannya. Kebanyakan lapak yang kami datangi adanya MOUSE WIRELESS, sekalipun ada itu yang merk LOGITECH harganya pun mantaabs. Setelah kurang lebih 20menitan, kami akhirnya menemukan MOUSE BLUETOOTH di pojokan lapak terpencil. Itu pun dengan merk yang sedikit asing ditelinga namun dengan harga bersahabat. Dibelilah oleh kawan saia, kemudian kami meluncur ke toko yang tadi. Barang yang ditunggu juga sudah datang.

Singkat cerita, barang belanjaan dipacking sedemikian rupa dengan berat kurang lebih 5KG. Selama perjalanan pulang, saia taruh di atas paha. Begitu cenat-cenut , seperti mati rasa menahan beban yang lumayan untuk paha saia, selama kurang lebih 2 jam dengan keadaan seperti itu. Apalagi kalau ada lobang atau jeglugan, manttaaabs sekali rasanya. Ditengah perjalanan, pas jalan medan merdeka semua pengendara diberhentikan paksa, karena ada bapak presiden mau lewat. Saia tidak menyia-yiakan kesempatan ini, dengan sedikit kesusahan ‘kenzo’ pun saia keluarkan dari kantong celana. Setelah bapak presidennya lewat, ‘kenzo’ masih berada dalam genggaman saia,  akhirnya di setiap ada kesempatan saia langsung jeprat-jepret deeh. Sampai tiba di kantor dengan muka kepayahan dan keletihan yang sangat mendera.

8 thoughts on “trip to glodok (bag.2)

  1. Pingback: [bukan] es-kelapa | sedikit berbagi

Leave a reply to senitea Cancel reply