anakku..dengarkan nasehatku!


sedikit berbagi, begitu berarti…

Ini adalah beberapa nasehat Umamah binti Zainab kepada Ummu Iyas menjelang pernikahannya, siapakah Umamah binti Zainab?  Umamah adalah anak dari Abi Al Aa’sh dan Zainab binti Muhammad, kakak perempuan dari Fatimah az-Zahra, setelah meninggalnya Fatimah, Umamah kemudian menikah dengan Ali bin Abi Thalib, jadi beliau itu merupakan cucunya Rasulullah SAW. (wikipedia)

zainab

illustrasi (serikandi26.blogspot.com)

Abdul Malik berkata, bahwa pada suatu hari ketika Awf bin  Muhallim al-Syaibani, salah seorang pemimpin bangsawan Arab yang dihormati selama masa jahiliyah, menikahkan putrinya Ummu Iyas dengan Harits bin Amr al-Kindi, ia disiapkan untuk dibawa ke pengantin pria dan kemudian ibu Umamah mendekatinya dan memberi nasehat padanya.

“Anakku, bila nasehat yang hendak kusampaikan padamu dianggap tidak perlu karena alasan tata krama kebangsawanan, maka tidak perlu bagimu. Namun hal ini akan berguna sebagai pengingat bagi mereka yang mudah lupa dan akan membantu mereka yang bijak.”

“(Wahai anakku!) Dengarkanlah nasehat dariku tentang sepuluh sifat yang akan menjadi ketetapan dan peringatan bagimu.”

“Pertama dan kedua (wahai anakku!)
Senanglah (engkau) menjadi sahabatnya dan mendengarkan serta mematuhinya karena rasa suka membawa kedamaian bagi jiwa dan mendengar serta mematuhi suami akan menyenangkan Alloh.”

“(Wahai anakku! untuk yang) ketiga dan keempat
Pastikan bahwa engkau beraroma wangi dan tampil cantik; ia tidak boleh melihat satu pun yang tidak rapi pada dirimu dan ia tidak boleh mencium sesuatu kecuali aroma menyenangkan dari tubuhmu. Kohl adalah bahan kecantikan paling baik dan air lebih baik daripada wewangian yang paling langka sekalipun.”

“(Sementara untuk) yang kelima dan keenam (wahai anakku!)
Siapkan makanannya tepat pada waktunya dan jangan berisik pada saat ia tidur, karena rasa lapar yang bergelora seperti api yang membara dan mengganggu tidurnya akan membuatnya (mudah) marah.”“(Wahai anakku! Yang) ketujuh dan kedelapan
Adalah menjaga para hamba (pembantu) dan anak-anaknya dan menjaga kekayaannya menunjukkan bahwa engkau menghargainya dan memelihara anak-anak serta hambanya menunjukkan pengelolaan yang baik.”

“(Sedangkan) yang kesembilan dan kesepuluh (wahai anakku!)
Adalah jangan pernah mengungkapkan rahasianya dan jangan pernah membantah perintahnya karena bila kamu mengungkapkan rahasianya, kamu tidak akan pernah merasa aman dari pengkhianatan yang mungkin saja dilakukannya dan bila kamu tidak patuh, hatinya akan diisi dengan kebencian terhadap kamu.”

keluarga sakinah

illustrasi (sakinah)

“Berhati-hatilah anakku, dalam menunjukkan kesenangan dihadapannya pada saat ia sedang marah dan jangan menunjukkan wajah muram pada saat ia senang, karena yang pertama menunjukkan kurangnya pertimbangan sedangkan yang kedua akan membuatnya tidak senang.”

“Wahai anakku, Tunjukkan kepadanya penghormatan dan penghargaan sebanyak yang engkau bisa dan seia-sekatalah dengannya sebisamu sehingga ia akan menikmati keramahan dan persahabatan kalian.”

“Ketahuilah, anakku! Bahwa engkau tidak akan mencapai apa yang ingin kamu lakukan sampai kamu mendahulukan kesenangannya sebelum kesenanganmu dan keinginannya sebelum keinginanmu dengan cara apa pun, baik yang kamu sukai atau tidak.”

Mudah-mudahan beberapa nasehat ini bermanfaat buat bekal calon-calon isteri ataupun yang sudah jadi isteri. Sebaliknya untuk para calon suami ataupun yang sudah jadi suami, semoga dapat menjadi imam yang baik untuk keluarganya. Aamiin.

Di ambil dari:
Abu Nawas dan Telur Unta oleh Imam Musbikin
Hal.169

2 thoughts on “anakku..dengarkan nasehatku!

  1. Pingback: teruntuk istriku (dimasa depan) | sedikit berbagi

  2. Pingback: indonesia tanpa rokok « senitea's blog

Leave a comment